Pernahkah anda mendengar nama Gunung Tidar? Apa yang anda bayangkan tentang gunung yang sering disebut sebagai pakuning tanah Jawa ini? Jika anda pernah mendengar nama Gunung Tidar namun belum pernah melihatnya, barangkali yang terbayang adalah sebuah gunung yang tinggi menjulang, megah dan angker.
Menurut legenda pada zaman dahulu kala, ketika Pulau Jawa baru saja diciptakan oleh Sang Maha Pencipta dalam bentuk tanah yang terapung-apung di lautan luas; tanah tersebut senantiasa bergerak kesana kemari. Seorang dewa kemudian diutus turun dari kahyangan untuk memaku tanah tersebut agar berhenti bergerak. Kepala dari paku yang digunakan untuk memaku Pulau Jawa tersebut akhirnya menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tidar.
Tapi menurut legenda lainya,gunung tidar adalah satu dari tiga patok pulau jawa yang ditancapakan seorang sakti dari persia yang bernama syeich Subakir,legenda inilah yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Magelang dan jawa,bahkan di salah satu kawasan di dalam gunung tidar,terdapat makam yang diyakini sebagai makam syeich Subakir
Gunung Tidar juga sering dikatakan sebagai pusarnya tanah Jawa, karena terletak di tengah-tengah pulau Jawa. Ada juga yang mengatakan bahwa di puncak gunung Tidar ada makam tokok wayang Semar. Ini jelas hanya dongeng karena semua tokoh dalam pewayangan hanyalah karangan Resi Wiyasa dari India yang sudah dimodifikasi oleh walisongo dengan menambahkan 4 punakawan : Semar, Gareng, Petruk dan Bagong untuk memberikan pesan moral kepada masyarakat.
Kesan seram kepada Gunung tidar juga didukung oleh cerita silat Nagasasra Sabuk Inten karya SH Mintardja. Diceritakan bahwa gunung Tidar merupakan sarang Simalodra dari golongan hitam. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa masih banyak harimau dan ular yang berkeliaran di gunung Tidar.
Lantas bagaimanakah sebenarnya gunung Tidar? Yang disebut sebagai Gunung Tidar sebenarnya hanyalah sebuah bukit kecil di Selatan kota Magelang dengan tinggi 500m dari permukaan laut. Perjalanan dari kaki ke puncak Tidar dapat ditempuh selama 1/2 jam dengan berjalan santai pada jalan yang sudah disediakan jalurnya.
Sebegitu ampuh Gunung Tidar ini sehingga banyak tempat ataupun nama lokal di Magelang mencantumkan nama Tidar semisal rumah sakit, spot radio, hotel, terminal, farmasi apotek, dan tentu saja Pendekar Tidar. Tidar menjadi salah satu ikon identitas Magelang selain AKMIL, Panca Arga, Ketep Pass, Borobudur.
Menurut legenda pada zaman dahulu kala, ketika Pulau Jawa baru saja diciptakan oleh Sang Maha Pencipta dalam bentuk tanah yang terapung-apung di lautan luas; tanah tersebut senantiasa bergerak kesana kemari. Seorang dewa kemudian diutus turun dari kahyangan untuk memaku tanah tersebut agar berhenti bergerak. Kepala dari paku yang digunakan untuk memaku Pulau Jawa tersebut akhirnya menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tidar.
Tapi menurut legenda lainya,gunung tidar adalah satu dari tiga patok pulau jawa yang ditancapakan seorang sakti dari persia yang bernama syeich Subakir,legenda inilah yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Magelang dan jawa,bahkan di salah satu kawasan di dalam gunung tidar,terdapat makam yang diyakini sebagai makam syeich Subakir
Gunung Tidar juga sering dikatakan sebagai pusarnya tanah Jawa, karena terletak di tengah-tengah pulau Jawa. Ada juga yang mengatakan bahwa di puncak gunung Tidar ada makam tokok wayang Semar. Ini jelas hanya dongeng karena semua tokoh dalam pewayangan hanyalah karangan Resi Wiyasa dari India yang sudah dimodifikasi oleh walisongo dengan menambahkan 4 punakawan : Semar, Gareng, Petruk dan Bagong untuk memberikan pesan moral kepada masyarakat.
Kesan seram kepada Gunung tidar juga didukung oleh cerita silat Nagasasra Sabuk Inten karya SH Mintardja. Diceritakan bahwa gunung Tidar merupakan sarang Simalodra dari golongan hitam. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa masih banyak harimau dan ular yang berkeliaran di gunung Tidar.
Lantas bagaimanakah sebenarnya gunung Tidar? Yang disebut sebagai Gunung Tidar sebenarnya hanyalah sebuah bukit kecil di Selatan kota Magelang dengan tinggi 500m dari permukaan laut. Perjalanan dari kaki ke puncak Tidar dapat ditempuh selama 1/2 jam dengan berjalan santai pada jalan yang sudah disediakan jalurnya.
Sebegitu ampuh Gunung Tidar ini sehingga banyak tempat ataupun nama lokal di Magelang mencantumkan nama Tidar semisal rumah sakit, spot radio, hotel, terminal, farmasi apotek, dan tentu saja Pendekar Tidar. Tidar menjadi salah satu ikon identitas Magelang selain AKMIL, Panca Arga, Ketep Pass, Borobudur.
0 komentar:
Posting Komentar